BCA Indonesia Open Super Series Premiere 2015

BCA Indonesia Open Super Series Premiere 2015

Sabtu, 30 Mei 2015

Evaluasi Australian Open, Indonesia Mengecewakan

     Indonesia tampil mengecawakan di turnamen The Star Australian Badminton Open 2015 yang
berlangsung sejak tanggal 26 Mei lalu. Pasalnya, tidak ada satupun pemain asal Indonesia yang masuk ke babak final turnamen yang diselenggarakan di Sydney tersebut. Satu-satunya harapan Indonesia yang tersisa, yakni pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir sudah gugur di babak semifinal kemarin. Hasil mengecawakan ini pun membuat para pelatih Indonesia harus membuat evaluasi cepat terhadap kondisi ini, karena gelaran BCA Indonesia Open Super Series Premiere 2015 sudah di depan mata.

     Sejumlah pemain unggulan Indonesia yang sangat diharapkan bisa meraih gelar di Australia tampil di luar ekspektasi. Banyak kejutan yang terjadi yang mulai menimbulkan rasa khawatir kepada para pecinta bulutangkis, karena Indonesia Open sudah tinggal dua hari lagi. Pemain-pemain Indonesia berguguran secara mengejutkan di babak awal dan atas pemain yang diatas kertas jauh tertinggal dibanding para pemain Indonesia. Diantara pemain Indonesia yang gugur adalah Tommy Sugiarto yang kalah 21-7 14-21 18-21 atas tunggal Prancis Brice Leverdez di babak pertama, ganda Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang kalah 19-21 15-21 atas ganda Korea Ko Sung Hyun/Shin Baek Choel di babak pertama, ganda Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii yang kalah atas ganda China, Tian Qing/Tang Jinhua 18-21 16-21 di perempat final, dan ganda Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir yang kalah atas ganda Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah 8-21 21-9 15-21.

     Kekalahan para pemain Indonesia ini mulai mengkhawatirkan para pecinta bulutangkis yang menantikan penampilan mereka di Istora Senayan dalam turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premiere 2015. Beberapa pemain yang sangat diunggulkan untuk bersinar di Australia seperti ganda Ahsan/Hendra dan Tontow/Lilyana gugur di tangan pemain-pemain non unggulan. Dengan waktu yang sangat minimal ini, para pemain harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan evaluasi agar bisa tampil maksimal di
depan para suporter Indonesia, dan meraih prestasi terbaik di Istora. Jangan sampai kegagalan di Indonesia Open 2014 kembali terulang, dan Indonesia harus menerima tanpa gelar di tanah sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar