Kompetisi BCA Indonesia Open Super Series Premiere 2015 sudah tinggal hitungan hari, para pemain kelas dunia sudah bersiap diri untuk bertarung depan ribuan penonton fanatik di Istora Senyan. Banyak pemain yang mengaku sudah sangat tidak sabar untuk bisa segera bermain di turnamen berhadiah US$ 800,000 (Rp.10.5 Millar), atau yang terbesar diantara seluruh turnamen bulutangkis di dunia. Para pemain baik pemain muda maupun pemain senior dan baik pemain tuan rumah maupun pemain tamu mengaku sudah sangat siap dan tidak sabar lagi menghadapi turnamen yang akan diselenggarakan pada 2 Juni hingga 7 Juni mendatang ini.
Dalam turnamen Indonesia Open kali ini, pemain-pemain yang menyolok adalah para pemain asal Eropa. Banyak pemain asal Eropa yang mengaku sangat menyukai turnamen Indonesia Open dan sudah menanti turnamen tersebut sejak lama. Diantara pemain yang memberikan pernyataan demikian adalah tunggal putri nomor tiga dunia , Carolina Marin asal Spanyol dan pasangan ganda campuran asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen yang menduduki peringkat empat dunia. Ketiga pemain mengaku Istora Senayan bagaikan kandang bagi mereka, para pemain Eropa sangat menyukai bertanding di Jakarta karena suporter fanatik yang luar biasa banyaknya.
Smash Indonesia menganalisa para pemain Eropa wajib diwaspadai karena dapat memberikan kejutan di Istora tahun ini. Dalam perhelatan BCA Indonesia Open Super Series Premiere 2015, dalam setiap nomor setidaknya memiliki satu pemain asal Eropa yang menjadi unggulan. Denmark menjadi tim Eropa dengan jumlah unggulan terbanyak, yakni sebanyak empat unggulan, melebihi Indonesia yang hanya tiga. Menganalisa kondisi demikian, nampaknya para pemain Eropa dapat bersinar di kejuaraan Indonesia Open tahun 2015 mendatang, dan ini akan menjadi peringatan keras bagi para pemain Indonesia. Pada kejuaraan tahun lalu, Denmark mengejutkan ketika merebut dua gelar dari Jakarta yakni oleh Jan O Jorgensen dari tunggal putra dan pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dari ganda campuran, sementara Indonesia gagal merebut satupun gelar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar