Prestasi perbulutangkisan Indonesia di kancah internasional belakangan ini memang mengalami penurunan, terutama di nomor tunggal putra. Sejak pensiunnya Taufik Hidayat dari dunia perbulutangkisan, nampaknya tidak ada pemain yang mampu bersaing kembali di kancah internasional. Nama-nama seperti Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Simon Santoso tidak dapat menampilkan performa baik yang konsisten. Prestasi Indonesia di nomor tunggal putra lama-kelamaan mulai memudar, dibuktikan dengan tidak ada satupun asal Indonesia yang menduduki sepuluh besar peringkat BW
F di nomor tungal putra. Hal ini pun mulai menimbulkan kekhawatiran bagi para pengamat bulutangkis dan para penikmat bulutangkis Indonesia sendiri. Tidak ada pemain kini yang mampu menyaingi keberhasilan para pembuat sejarah bulutangkis Indonesia seperti Liem Swie King, Lius Pongo, Haryanto Arbi, Rudy Hartono, dan Icuk Sugiaro.
Namun, cahaya bagi Indonesia di sektor tunggal putra mulai muncul, paska masuknya nama Jonatan Christie ke dunia perbulutangkisan profesional. Pemain kelahiran 15 September, 1997 di Jakarta ini telah menunjukkan perkembangan pesat dalam dua tahun belakangan di karir profesionalnya. Punggawa Tangkas Specs ini pada tahun 2014 bertengger di peringkat 100an, dan bahkan sempat terseok ke peringkat 219 dunia di BWF. Namun dengan performa yang sangat menjanjikan, Christie kini berhasil menduduki peringkat 55 dunia menurut BWF, atau yang ke-4 di Indonesia. Dalam dua tahun belakangan, Christie berhasil memenangi satu gelar di Swiss, satu kali masuk final di Indonesia International Challange, dan tiga kali masuk perempat final di Belanda, Polandia, dan Swiss. Christie juga dipercaya untuk menjadi pemain inti di sektor tunggal putra untuk Indonesia di kompetisi Sudirman Cup beberapa waktu yang lampau. Dengan performa yang impresif ini, diikuti dengan konsistensi di kompetisi internasional, Christie memberikan harapan besar bagi Indonesia di sektor tunggal putra.
Lalu, bagaimana dengan peluang Jonatan Christie di BCA Indonesia Open Super Series Premiere 2015? Pada partai pembuka babak kualifikasi, Christie akan menghadapi rekan senegara Firman Abdul Kholik yang menduduki peringkat 66 dunia. Secara head to head Christie lebih unggul dimana pada simulasi Sudirman Cup 2015, Christie menaklukkan Firman 21-13 17-21 21-14. Secara peringkat dan head to head, Christie diunggulkan untuk lolos ke babak kedua kualifikasi. Apabila Christie lolos, maka ia akan menghadapi pemenang dari partai Boonsak Ponsana vs. Andre Marteen. Peluang Christie untuk lolos ke babak utama cukup besar. Secara peringkat langkah Christie akan jauh lebih mudah jika harus berhadapan dengan Andre Marteen yang berada di peringkat 129 dunia. Namun, meskipun harus berjumpa dengan Boonsak Ponsana yang secara notabene merupakan unggulan pertama di babak kualifikasi, peluang Christie masih cukup besar. Christie dan Ponsana belum pernah bertemu dalam pertandingan profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar